Pasar cinde ini terletak di tempat paling strategis yaitu di tengah kota Palembang. Dulu aku suka banget kalau diajak alm.mamak (my mom) ke sini karena banyak jajanan apalagi kalau pas puasa. Pasar cinde ini disebut juga pasar orang elit karena harga2nya agak mahal dari pasar lain, dan memang kita suka ketemu dengan teman-teman ibuku yang istri-istri pejabat gitu. Kemarin waktu aku pulang ke Palembang, Pasar Cinde adalah salah satu obyek foto aku dan agak kaget juga karena tidak ada perubahan sama sekali persis puluhan tahun yang lalu...apa emang pasar gitu ya sampai yang jual kue-kue tempatnya di situ-situ juga gak berubah...jadi merasa tersedot ke mesin waktu deh...
karena datang pas shincia jadi banyak jual jeruk shincia yang rasanya maniiss
Karena aku penggemar pepaya sudah pasti bidikan di arahkan ke pepaya yang gendut-gendut dan menggairahkan...buat yang gak suka pepaya seumur-umur anda rugi :)
Pedagang ayam kampung
Pedagang kopi giling yang nyelip di bawah kolong tangga kayaknya dulu juga udah ada atau ini generasi ke dua dari dinasti tukang kopi ya :)
Di lantai atas banyak penjahit baju
surga bagi yang gila ikan..lihat ikannya segar-segar ya..sesuatu yang jarang aku lihat di pasar-pasar kota Bandung karena mereka gak punya sungai kali ya..
MMMhhh...mau diapain nih ikan..balado? di pindang? atau di buat pempek
Di pasar cinde juga surga bagi yang suka bikin pempek karena ikannya (belida/tenggiri) sudah digiling tinggal di beli dan bersih dijamin bukan ikan yang gak laku dijual kayak yang pernah aku beli di Pasar tardisional di Bandung...
Penjual kue-kue ini dari dulu tetap di sini gak kemana-mana dan kue-kuenya pun gak berubah apem pinky itu kesukaan aku dari kecil selain..talam asin..atau gandus
ini loyang2 kue maksubah dan bolu kojo/lapis fresh from the oven...
just like an old days...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar