Kamis, 03 Oktober 2013

Dari mana datangnya saya?

Foto di atas diambil ketika Emir berumur tiga tahunan, tampak pendiam ya. Masa-masa usia tiga tahun biasanya anak sudaah mulai banyak ingin tahu tapi mungkin dengan kata-kata terbatas. Mereka sering bertanya kepada kita 'ini apa' atau 'itu apa' dengan menunjuk ke benda yang dia tanya. Apabila kita menjawab, maka dia akan bertanya terus sampai dia merasa puas atas jawaban kita. Saya itu tidak pernah menjawab asal-asalan atas pertanyaan Emir atau berbohong, misalnya ketika dia harus makan obat maka saya akan berkata 'ini obat ya rasanya ga enak tapi harus dimakan kalau mau sembuh' atau ketika akan pergi saya tidak pernah sembunyi-sembunyi tapi akan berkata 'Emir bunda pergi dulu nanti pulang lagi', karena biasa berkata apa adanya Emir menjadi anak yang tidak merepotkan.
Tapi seiring dengan tambah usia dan pengetahuan (Emir suka baca buku) pertanyaan2 Emir semakin susah untuk dijawab dengan kata lain saya harus lebih berhati-hati menjawab. Seperti ketika Emir membaca buku tentang penciptaan manusia secara Islam, maka beginilah pertanyaanya 'Bun ini gambar cacing apa' menunjuk gambar sperma yg diperbesar sehingga bentuknya seperti cacing. 'Itu namanya sperma de, itu asal kamu dari sperma' jawab saya biasa aja. 'Haaah jadi saya asalnya dari binatang! 'katanya Kaget. 'Sperma itu bukan binatang itu adalah sel yang dihasilkan ayah2' kataku dengan hati-hati. 'Terus gimana caranya bisa jadi aku' karena di buku tersebut ada gambar indung telur aku jadi menerangkan bahwa sperma dan indung telur bersatu. 'Gimana cara masuknya bun...apa seperti pintu ayo..ayo silahkan masuk..masuk' aduuuh saya mulai bingung deh jawabnya. Ndilalah save by the bell suara azan maghrib menunda jawaban. 'Nah coba kamu pikir dari benda sekecil itu bisa menjadi kamu sebesar ini jadi yang kita harus lakukan adalah bersyukurkepada Allah ayooo sekarang sholat' jawab saya sambil menyuruh dia sholat. 'Iya ya bun...saya sholat dulu bun' katanya. Fiuuuh lega belum perlu jawab hal2 seperti itu. Tapi tetap harus siap apabila suatu saat ilmuwan cilik kita bertanya lagi.

Tidak ada komentar: