Jumat, 16 Maret 2012
love shape
When february comes, the world suddenly full of love and pink color. yess...it's valentine's day. I am not a st. valentine fans or pinky color fans, for me february is just an ordinary month. But I love the 'love shape' so simple but deeply meaning. Sorry this post should be for february but I forgot to post it :)
I hate needle
Seminggu yang lalu saya di vonis dokter menderita penyakit infeksi lever akut yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang fungsi lever. Dokter menyarankan saya untuk opname karena untuk penyakit ini diperlukan antibiotik dosis tinggi yang lebih baik dimasukkan melalui infus. Oh...man I'm not a big fans of needle...I hate it especially jarum infus. Terakhir saya ditusuk jarum infus adalah waktu melahirkan Emir tujuh tahun yang lalu. I really forgot the pain of the needle. And the story begins...
Saya masuk UGD jam 10 malam dan langsung dipasang infus. Rasa sakit waktu ditusuk jarum membuat saya menarik tangan saya dengan tiba-tiba dan bengkak dooong tangan sehingga harus pindah ke tangan yang satu lagi. Setelah merasakan sakit mulailah keringat dingin dan stress, hal tersebut berpengaruh (ternyata) dengan aliran darah. Kalau kita tegang aliran darah membeku sehingga menyulitkan untuk menusukkan jarum infus sialan itu ke tangan. Setelah berhasil dengan susah payah aku dibawa ke kamar perawatan yang kecil dan remang-remang, karena kamar lain penuh. Siksaan pertama dimulai yaitu ketika suster memasukkan obat langsung ke tangan yang dinfus, rasanya seperti ada hawa panas yang menyerang tiba-tiba, "suster ini normal ya tiba-tiba ada rasa panas" dengan santai suster menjawab "normal kok bu" dengan tetap menyuntikan obat tersebut. Dan saya berpikir kalau elu belum merasakan sakitnya kayak apa jangan asal jawab. Harusnya dia memperhatikan setiap keluhan dan berempati. Lucky me mempunyai dokter yang memperhatikan setiap keluhan pasiennya. Sehingga hari ke dua obat tidak langsung disuntikkan ke tangan tapi di masukkan ke infus.
Selama dirawat saya mengalami 4 (baca: empat) kali ditusuk jarum infus karena bengkak akibat terlalu banyak gerak. Ughhh...I feel so stressed and I am so frustrating sampai saya meminta kepada suster untuk diberikan obat oral. Until I meet this nurse Hindun. Dengan sabar dia meyakinkan saya untuk kembali dipasang infus karena sayang obatnya baru setengah yang masuk btw obat antibiotik tersebut berharga ratusan ribu. "Bu kalau ini tidak berhasil saya janji akan nelfon dokter dan minta obat oral" kata suster Hindun setelah gagal menusukkan jarum yang pertama. "ok but you have to promise me that you have only one shoot to try" I said to her. "ok I promise". Dia menyiapkan semua peralatan dan mulai mencari pembuluh darah saya. Tiba-tiba dia menanyakan anak dan bla..bla..mengajak ngobrol. Suddenly I feel so happy and we both laugh. Dan tanpa saya sadari dia sudah menusukkan jarum ke tangan saya, "ok bu tenang ya sudah masuk nih" dan dengan cepat menusukkan kembali jarum infus tanpa rasa sakit dan memasang kembali selang dan obat. Oooh My God...this is my last chance. Untunglah infus yang terakhir lancar dan untuk pertama kalinya saya bisa tidur nyenyak di rumah sakit. Nurse Hindun is my hero...and I still hate needle.
Selama dirawat saya mengalami 4 (baca: empat) kali ditusuk jarum infus karena bengkak akibat terlalu banyak gerak. Ughhh...I feel so stressed and I am so frustrating sampai saya meminta kepada suster untuk diberikan obat oral. Until I meet this nurse Hindun. Dengan sabar dia meyakinkan saya untuk kembali dipasang infus karena sayang obatnya baru setengah yang masuk btw obat antibiotik tersebut berharga ratusan ribu. "Bu kalau ini tidak berhasil saya janji akan nelfon dokter dan minta obat oral" kata suster Hindun setelah gagal menusukkan jarum yang pertama. "ok but you have to promise me that you have only one shoot to try" I said to her. "ok I promise". Dia menyiapkan semua peralatan dan mulai mencari pembuluh darah saya. Tiba-tiba dia menanyakan anak dan bla..bla..mengajak ngobrol. Suddenly I feel so happy and we both laugh. Dan tanpa saya sadari dia sudah menusukkan jarum ke tangan saya, "ok bu tenang ya sudah masuk nih" dan dengan cepat menusukkan kembali jarum infus tanpa rasa sakit dan memasang kembali selang dan obat. Oooh My God...this is my last chance. Untunglah infus yang terakhir lancar dan untuk pertama kalinya saya bisa tidur nyenyak di rumah sakit. Nurse Hindun is my hero...and I still hate needle.
Rabu, 14 Maret 2012
Cap Go Meh
I really fall in love with chinese new year. Last year I went to their temple in my home town Palembang, and took a lot of picture of the temple. I was so excited even it was a huge rain so suddenly fell from the sky on that day. This year I'm this close (watch my thumb and my forefinger) not to see the chinese new year parade. You know why..because I'm very busy with my work (sighhh). But I hear the good news from a lokal television which is says that there will be a chinese new year parade on Saturday, feb 11th. I'm just like whaaat...I think I missed it (the new year stuff). Now here we are with my hubby and my son waiting the parade with a thousand people all over Bandung and a bunch of a professional photographer waiting to take a good photo moment. These are some photo from the parades...
Red Dragon
Harley Davidson
The Harley admirer
The Barongsai
Yellow Barongsai
The lampions
The VIP
The angpau
After the hour we only see the barongsai and the parade doesn't show the sign of ending, we decided to go home. It kind of boring to see the parade...yeah but still I have a good photos to show up in this blog.
Langganan:
Postingan (Atom)